Makin lama TMII jadi pintu masuk untuk siapapun yang mau belajar banyak perihal Indonesia. Lepas dari demikian banyak pendapat miring perihal TMII, wahana budaya ini mampu bertahan juga sebagai tempat mempertontonkan beberapa produk budaya yang diminati orang-orang.
Rumah tradisional adalah wahana unggulan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dimaksud wahana lantaran di situ tumplek-blek beragam jenis kesibukan seni budaya seperti dimaksud diatas. Maksudnya yaitu memperkenalkan macam budaya dari propinsi yang diwakili oleh rumah tradisional itu.
Di TMII ada 33 anjungan yang mewakili 33 propinsi di semua Indonesia. Diatas tempat seluas nyaris 2 hektar, anjungan Sumbar bukan sekedar bangun rumah gadang dari kebiasaan suku Minang, suku paling besar di Sumbar. Di situ juga ada rumah Nias yang sampai kini jadi object paling diminati beberapa peneliti Jepang.
Saat berlangsung gempa, rumah Nias dapat dibuktikan dapat bertahan dari gempa taraf besar. Susunan rumah Nias ini saat ini tengah di teliti Jepang untuk pengembangan rumah tahan gempa di negara itu. Hal sama berlangsung di anjungan Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Anjungan ini menghadirkan rumah kebiasaan Toraja juga sebagai ikon paling utama.
Rumah dengan atap menjulang tinggi seperti tanduk kerbau ini di kenal juga sebagai rumah tongkonan. Rumah ini dapat jadi object studi beberapa peneliti asing yang tertarik masalah antropologi serta arsitektur tahan gempa.
Didalam rumah tongkonan ada banyak benda etnografis punya suku Toraja. Bila disuruh, ada pemandu tempat wisata yang siap menuturkan beberapa fungsi tiap-tiap ruang serta arti filosofis rumah tongkonan untuk etnis Toraja. Taman Mini Indonesia Indah.
Posted by 12:21 PM and have
0
comments
, Published at
No comments:
Post a Comment